Kebanyakan siswa SMA di Jepang, setelah pulang sekolah mereka akan mengikuti bimbingan belajar atau les di luar sekolah, yang dikenal dengan sebutan "Juku".
Juku dimulai pukul 16.00, ketika murid-murid sudah pulang dari sekolah. Kebanyakan yang mengikuti Juku adalah kelas 3. Mereka mengikuti kegiatan belajar ini untuk mempersiapkan diri di ujian semester dan ujian masuk perguruan tinggi. Berbeda dengan di Indonesia, di Jepang tidak ada ujian nasional, ujian akhir sekolah, atau ujian praktek. Masuk perguruan tinggi pun sulit. Mereka hanya ikut ujian masuk ke universitas yang ingin mereka masuki dan hanya ada satu gelombang. Jika tidak lulus, harus mengulang tahun depan.
Peminat Juku kadang banyak dan kadang sedikit. Ada yang hanya beberapa orang, dan ada yang sangat banyak sampai 200 siswa per kelas sehingga untuk mengajar, guru memerlukan mikrofon. Anak-anak biasanya memilih Juku yang memiliki tenaga kerja profesional.
Mata pelajaran yang dipelajari di Juku adalah matematika, fisika, kimia, dan bahasa inggris. Di Juku juga tersedia toko buku, yang menyediakan banyak buku mengenai soal-soal ujian. Selain itu, kantin juga tersedia di Juku. Siswa akan diberikan waktu istirahat pendek, dan dapat dipergunakan oleh siswa untuk makan makanan ringan.
Di ruang kelas Juku juga tersedia gen'ekigoukaku. Gen'ekigoukaku adalah sebuah papan berisi nama-nama siswa yang berhasil masuk ke universitas. Jika siswa lain melihatnya, mereka akan tambah bersemangat untuk belajar agar bernasib sama.
Juku berakhir pada pukul 22.00 malam. Jadi, siswa yang mengikuti Juku belajar selama 6 jam.
Siswa-siswa di Jepang belajar dengan giat sampai larut malam. Bagaimana dengan kalian? Apakah kalian giat belajar seperti mereka?
No comments:
Post a Comment