~Gedung
Sekolah di Jepang juga mempunya transisi, yaitu sebuah pintu masuk dimana para murid bisa menaruh payung, dan mengganti sepatu mereka dengan sepatu khusus untuk di sekolah yang biasa disebut "uwabaki". Uwabaki adalah sebuah tradisi Jepang untuk membedakan orang luar dan dalam. Dengan uwabaki, kelas gedung sekolah jadi tidak terlalu kotor.
Gedung sekolah berbentuk koridor, dan di koridor itu terdapat loker, rak sepatu, dan papan yang berisi hasil karya murid.
~Seragam
Untuk anak SD, biasanya siswa dibolehkan memakai baju bebas. Tetapi, untuk murid SMP/SMA, murid-murid sekolah di Jepang menggunakan seragam yang rapi, dan berkaitan dengan jas. Seragam yang biasanya mereka gunakan adalah baju "sailor".
Dulu, murid-murid putri di Jepang memakai kimono saat sekolah. Tentu saja itu menyulitkan gerak-gerik mereka, terutama saat berolah raga. Karena itu, seorang kepala sekolah dari Fukuoka Jo Gakuen, bernama Ibu Elizabeth Lee, teringat dengan seragamnya ketika bersekolah di Inggris, sebuah baju seperti pelaut, yaitu baju sailor. Tahun 1918, Ibu Elizabeth meminta seorang penjahit bernama Oota Toyokichi untuk membuatnya. Tetapi, gerak-gerik murid masih sedikit terhambat karena rok mereka masih berupa kain lurus panjang. Oota Toyokichi pun mempunyai ide untuk membuat rok dengan membentuk lipatan-lipatan. Ide itu ia dapat ketika melihat gorden yang tertiup angin.
Akhirnya, para siswa perempuan di Jepang pun menggunakan seragam sailor. Sedangkan siswa laki-laki menggunakan seragam tentara Jepang dulu, lengkap dengan topinya yang disebut "gakuran".
Ada juga beberapa sekolah yang tidak memakai seragam sailor. Mereka biasanya menggunakan kemeja, dasi, dan jas. Rok dan celana biasanya bermotif kotak-kotak. Ketika musim dingin, para murid biasanya memadukan seragam dengan kaos kaki kebesaran.
~Kegiatan Di Sekolah
Di Jepang, penerimaan siswa baru mulai pada bulan April. Murid-murid kelas 1 SD pun melakukan acara penerimaan siswa baru sambil menyanyikan lagu "Ichi nen sei". Selain penerimaan siswa baru, ada juga perpisahan untuk guru yang pindah. Dan untuk murid SMP dan SMA, diadakan juga Tes Akademik, tes kesehatan, dan Orientasi karir.
Liburan musim panas dimulai pada pertengahan Juli hingga akhir Agustus. Sedangkan libur musim dingin dimulai pada pertengahan Desember sampai pertengahan Januari. Dan libur musim semi, dimana mereka bisa menikmati indahnya Sakura, dimulai dari pertengahan Maret.
Januari dimulai dengan Opening Ceremony, TPA, dan ujian akhir. Wisuda dimulai pada bulan Maret. Pada bulan Maret juga, Closing Ceremony dan ujian susulan. Festival olahraga dimulai pada bulan Mei.
Pelajaran di SMA Jepang dimulai pukul 8.45. satu pelajaran lamanya 50 menit. Mereka diberi waktu makan siang, dan mereka dilarang membeli makanan diluar sekolah. Setiap hari, ada 6 pelajaran yang dibahas, kecuali hari rabu, karena hari rabu mereka akan membahas 7 pelajaran. Pelajaran yang dibahas antara lain :
``Bahasa Jepang
``Geografi/Sejarah
``Pendidikan Kewarganegaraan
``pendidikan Jasmani
``Bahasa Asing/Bahasa Inggris
``Pendidikan Kesejahteraan keluarga (Memasak)
``Informasi dan teknologi
``Integrated Course
Pelajaran keenam selesai pukul 15.15, dan mereka bisa pulang ke rumah, atau mengikuti kegiatan club.
Seperti apapun sekolahnya, tapi sebenarnya tujuannya sama yaitu untuk memberikan ilmu kepada murid-murid. Jadi, walaupun kita yang ada di indonesia tidak seperti sekolah di Jepang, setidaknya kita harus bangga pada sekolah kita masing-masing, dan belajar dengan giat. Kita hanya perlu mengambil sisi positifnya. Yap, selamat belajar!
No comments:
Post a Comment